Oleh : Melky Molle
Senior GMKI
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19b).
Organisasi akan bergerak maju dari dinamika. Karena itu organisasi yang berdinamika tidaklah dipandang negatif saja, tetapi juga haruslah dipandang seimbang antara yang negatif dan positif bergerak amplitudo.
Dinamika Formatur pasca kongres ditanah Toraja berujung pada pelantikan Pengurus Pusat (PP) masa bakti 2022-2024 tanpa ketua umum (ketum ) GMKI terpilih Jefry Gultom (JG). Dinamika internal yakni voting sebagai sebuah proses pengambilan keputusan mengakibatkan ketersinggungan antar sekum dan ketum PP GMKI. Tanggal 28 Januari dilangsungkan pelantikan oleh sekum terpilih bersama perangkat pengurus yang lain dari Kabid sampai ke korwil-korwil SE Indonesia tanpa dihadiri oleh ketua umum terpilih.
Dinamika internal ini, mengakibatkan spekulasi kontraversi oleh badan pengurus cabang GMKI (BPC)se tanah air. Setelah pelantikan yang dilakukan oleh sekum terpilih yang dihadiri oleh ketum forum senior nasional Dr. Febry Tetelepta deputi kepresidenan RI.
Karena itu kita semua menahan diri untuk tetap menunggu arahan para senior dengan memohon pertolongan semua cabang se-Indonesia supaya tetap konsisten melaksanakan program-program cabang sebagai hasil mandataris Konprensi Cabang (konpercab) bagi yang telah berkonpercab. Kita menahan diri untuk tidak berspekulasi memunculkan konfrontasi dan arogansi yang merugikan kita semua.
Kita terlalu banyak berspekulasi, yang memungkinkan akan melahirkan gagasan reaksioner tidak berdasar AD/ART, tanpa point of order. Bersabar dan berdoa, mungkin kata yg tepat untuk dirunungkan seperti kata Yesus kepada murid-muridnya, kenapa kamu tertidur, tidakkah engkau sejam saja berjaga-jaga bersamaKu?
Karena itu, ini bukan soal siapa, yang saling menyelahkan. Ini soal kita semua, yang tertidur jika bicara berjaga-jagalah soal pelayanan kongkrit di jalan-jalan juang. Tertidur jika ada ketidak adilan. Seperti yang diucapkan oleh senior Victor silaen tentang mobokrasi, bahwa demokrasi hanya dimiliki oleh sekelompok orang yang mengendalikan kuasa.
Berja-jagalah, kata Yesus supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Baru saja kita mendengarkan tamparan firman Tuhan di mimbar-mimbar Gereja atau GMIH khususnya, bahwa pertama kali Yesus memanggil murid-muridnya adalah mereka yang menggantungkan hidupnya di mata pencaharian menangkap ikan dengan jala. Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Ke 4 orang ini sudah menggantungkan hidupnya bersama keluarganya di jalan-jalan nelayan.
Tetapi ketika Yesus memanggil mereka, dengan tulus mereka meninggalka pekerjaan mereka, yang di geluti berpuluh-puluh tahun lamanya. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka mengikut Yesus, memberitakan Firman disegala Medan, problem kita adalah medan kita. Jika GMKI adalah Medan kita, maka kita terus mengingat seperti apa keberadaan kita, ketika kita melibatkan diri melayani di GMKI melalu proses Masa Perkenalan (MAPER) di cabang sebagai proses awal berGMKI, apa motiv kita.
Hari ini GMKI dirundung nestapa Serah terima jabatan (Sertijab) Pengurus Pusat (PP) GMKI Masa jabatan 2022-2024 dilakukan terpisah antara sekretaris Umum (Sekum) dengan jajarannya dan Ketua Umum ( Ketum) dengan jajarannya. Pertanyaannya adalah ini semua untuk siapa?
GMKI yang diharapkan menjadi Pioneer atau pemerkasa ditengah tantangan-tantangannya. Seperti nelayan, GMKI menjadi penjala, tetapi bukan menjadi pecemoh, pemangsa, peredator dll, ini tamparan kita semua di tahun 2023. Jika kita adalah penjala manusia, maka kita harus bermental seperti nelayan yang siap sedia mengahadapi terjangan ombak dan badai. Karena itu, saya kira bersabar adalah kekuatan yang tidak dapat diselami kekuatannya.
Mampuhkah kita bersabar menanti waktu yang tepat, memperbaiki jala yang sobek dan yang kusut. Memperbaiki yang sobek dan kusut itu, tentu memerlukan waktu dan kesabaran. Bersabar, jangan memotong jala yang sobek atau benang yang kusut itu, secepat kehendak kita.
Bukankah GMKI adalah manifestasi dari Yesus Kristus? Yang mengajarkan kita supaya bermental nelayan dan pelayan, menjadi kader seperti "Yesus Kristus ditengah tantangan dunia yang semakin kompleks". Tinggi iman, tinggi ilmu, tinggi pengabdian. UOUS.